21.11.11

Bait yang Hanyut

kuharap, ada satu bait yang hanyut pada kolammu. huruf-huruf yang menyelam. tanda baca yang sibuk menyelamatkan diri. dan embun yang menetes, membuat lingkaran mimpi semakin besar. lalu kamu merenungi hari saat kita berjumpa.

15.11.11

Rindu #5

Kita, sepasang yang ditelanjangi rindu. Sedangkan waktu, hanyalah baju.
Pikiran ada tempatnya sendiri, dari pikiran itu bisa mengubah surga menjadi neraka atau neraka menjadi surga.

Tiga

Pernahkah terlintas pertanyaan di kepalamu,
"mengapa saat pertama kali kita belajar berhitung, bunda sering sekali menyebutkan satu, dua, tiga..."
atau...
"mengapa pada saat lomba lari, petugas memberikan aba-aba dengan berhitung satu, dua, tiga! atau sesekali mengganti tiga! dengan letusan pistol atau balon udara..."  ...pernahkan terlintas di benakmu, mengapa? 

.
Jika memang ada legenda tentang angka tiga, aku ingin sekali mendengarkan ceritanya.

13.11.11

11.11.11

Rindu #4

Duduk diam, tanpa cahaya, tanpa suara. Pertanyakan rindu, mengapa ia selalu ledakkan kepalaku.

Aku Mencintai dengan Caraku Sendiri

Ini cintaku...
Jangan tanya seperti apa aku mencintai.
Bukan seperti matahari yang selalu setia pada bumi.
Tidak seperti bunga pada kumbang.
Atau ombak yang tak pernah tidur demi lautnya.
Aku tak akan pernah bisa membandingkan perasaan cintaku.
Karena aku mencintai bukan ingin menjadi ini dan bukan menjadi itu.
Aku mencintai dengan caraku sendiri, bukan dengan seperti ini, atau pun selayaknya itu.
Aku mencintai dari sini, dari hatiku.
Berharap cara itu mengalahkan semua legenda tentang cinta yang pernah ada.
Lebih dari Romeo dan Juliet, Shah Jahan dan Arjumand Bann Begum atau Qais dan Laila.
Atau mungkin, justru lebih sederhana dari itu semua.
Karena aku berharap kisah cinta yang berakhir bahagia, bukan tragis.
Berharap sebuah hati segera datang dan meminang hatiku.
Itu saja!

9.11.11

Tuhan yang baik, ajari aku mencintainya dengan cara-cara yang baik.

5.11.11

Angin mungkin tak sadar, hembusannya justru mengajarkan pohon, cara bertahan.