8.3.09

Rona Pelangimu


meraih sebilah rona pelangimu seperti menyeberangi lautan putih beku yang mengkristal, mengayuh dalam kobaran emosi.

aku tersulut panas bayangmu.

duhai rembulan, dalam setiap cekungmu tertawan bait-baitku untuk kau sisipkan dalam serangkai mimpi, sebuah penantian.

duhai gemintang, dalam setiap sudutmu terbuai harapku.

terlena.

bahasa yang tak bersuara terlahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar