25.5.13

Moment

Seperti hidup, seperti saat ini. Dan aku selalu menyukai moment saat kita berbicang satu sama lain.

23.5.13

Logika vs Rasa

TERUNTUKMU, KETIKA AKU BERFIKIR DENGAN LOGIKA MAKA AKU AKAN BERKATA BODOH, TAPI KETIKA PERASAAN YANG BERBICARA MAKA AKAN BERKATA ITU CINTA, YA CINTA…

17.5.13

Jalan Melingkar

AKU KIRA JALAN YANG AKU AMBIL KALI INI MEMBAWAKU MENJAUH DARIMU. TERNYATA AKU SALAH. JALAN INI MELINGKAR, MEMBAWAKU KEMBALI PADAMU.

15.5.13

Semula Hatiku Mengira

semula hatiku mengira rupamu adalah kabut. menyapu pagi dan menguap saat terik hingga tak berbekas pada gelap malam, pun dalam mimpi.
tapi, ternyata aku salah. aku tak ingat kapan hati ini mulai menyalin garis-garis sebuah rupa yang tertulis pada benak.
mungkin ketika aku lengah, hati ini mengubah garis wajah menjadi degup. yang kemudian tercerna serabutan menjadi kelebat lalu-lalang bayang.
dan ketika itu pula, suaramu seakan menjadi riuh desir angin yang bergesekan. dalam satu dua kelebat, sibuk menyambar lamunan kosong.
lalu, pada lengan-lengan waktu yang terus bekerja aku bergantung. menunggu ketetapan atas bait-bait rupamu.

14.5.13

Sempurna

“BAGI KITA, SENJA SELALU SEMPURNA, BUKANKAH SIA-SIA JIKA MENGGENAPKAN WARNANYA? SEPERTI KISAHMU, KAU DAN DIA, JUGA KISAHKU, AKU DAN LELAKIKU. TAK ADA BAGIAN YANG PERLU KITA UBAH. TAK ADA SELA YANG HARUS KITA ISI. BUKANKAH TAKDIR KITA SUDAH JELAS?”
—Winna Efendi - Remember When

13.5.13

Kali Ini Aku...

kali ini aku termangu, dalam kotak kelabu
tanpa dinding jelas mana hitam dan putih
ingin bercerita, tapi tak punya kata untuk dimuntahkan

kali ini aku termangu, antara nyata dan mimpi
tanpa batas kesadaran mana benak dan hati
ingin terjaga, tapi tak punya lelap yang perlu diakhiri

lalu dalam kotak itu, aku mempertanyakan warna-warni pelangi
yang nyata terlihat, tapi bisakah aku menjangkaunya?

setelah itu kupertanyakan batas merah dan jingga
yang ingin kupinjam untuk membatasi aku..

..denganmu

10.5.13

Dapur

Pengen punya dapur seperti ini. Tapi warnanya orange.

Keseimbangan

“HIDUP JUGA KAYAK CUACA. HARI INI BISA HUJAN, BESOK BISA CERAH. TAPI, LO NGGAK AKAN PUNYA HUJAN SELAMANYA, ATAU KEMARAU SELAMANYA. KITA BUTUH PAHIT DAN MANIS SECARA BERSAMAAN, SEBUAH BENTUK KESEIMBANGAN.”
— Remember When - Winna Efendi

9.5.13

Kehilangan

Kehilangan merupakan pelajaran terbaik. Semua hanya fatamorgana. Dan, sekarang diriku tak ada beda dengan musafir mencari mata air di gurun pasir yang panas. Butuh waktu panjang menemukannya atau ikut hilang bersama bayangan semu air di kejauhan.

Jika hilang itu adalah ada, jangan pernah membasuh debu di lautan.

Nikmati Luka

IJINKAN AKU BERHENTI BERLARI, BUKAN UNTUK MENGHINDARI LUKA, TAPI MENCOBA UNTUK MENIKMATINYA…

5.5.13

Apa Salahku Tuhan?

Maafkan aku bila aku bertanya seperti itu. Sekuat itukah diriku, hingga Kau memberiku cobaan yang istimewa ini. Aku berusaha ikhlas menerima semuanya. Mungkin aku memang makhlukMu yang istimewa. Menikmati duniaMu dalam hitungan hari. Apakah sampai pada waktunya. Atau justru tersungkur sebelumnya.