15.5.13

Semula Hatiku Mengira

semula hatiku mengira rupamu adalah kabut. menyapu pagi dan menguap saat terik hingga tak berbekas pada gelap malam, pun dalam mimpi.
tapi, ternyata aku salah. aku tak ingat kapan hati ini mulai menyalin garis-garis sebuah rupa yang tertulis pada benak.
mungkin ketika aku lengah, hati ini mengubah garis wajah menjadi degup. yang kemudian tercerna serabutan menjadi kelebat lalu-lalang bayang.
dan ketika itu pula, suaramu seakan menjadi riuh desir angin yang bergesekan. dalam satu dua kelebat, sibuk menyambar lamunan kosong.
lalu, pada lengan-lengan waktu yang terus bekerja aku bergantung. menunggu ketetapan atas bait-bait rupamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar