Aku masih mencintai, meski tidak lagi berusaha membuatmu peduli. Masih memperhatikan meski tidak lagi terlalu terus terang. Masih merindukan perbincangan-perbincangan kita di waktu luang meski setiap hari rindu itu terus berusaha aku kurangkan. Masih otomatis tersenyum begitu saja kapan pun ingatan tentangmu tiba-tiba mengunjugi kepala.
Kamu adalah yang pertama kali teringat dan selalu kuucapkan 'Selamat pagi'. Dan pasti akan kamu balas, "Jangan lupa sarapan ya. Hati-hati di jalan." dan "Yang semangat kerjanya, ya." Kapan pun kamu melakukannya, ada perasaan hangat di dada. Mungkin memang benar apa kata orang, sangat menyenangkan ketika kita diperhatikan.
Atau perbincangan malam. "Aku tidur dulu ya sayang. Ngantuk banget."
"Iya sayangku. I love you. Mimpi indah ya sayang."
"I love you too."
Sesederhana kalimat-kalimat itu yang kita ucapkan setiap malam. Bagai mantra, kini tak mau hilang dari ingatku.
Kemarin, aku mendengar lagu "Thank You for Loving Me" dari Bon Jovi, lalu teringat kamu yang sering menyanyikan lagu itu. Semalam, aku minum kopi hitam hanya karena rindu kamu memarahiku saat aku tak begadang semalaman.
Seperti saat ada seekor kupu-kupu merah yang tiba-tiba datang, entah dari mana ke meja kita. Ia terbang di ujung meja di atas kepalamu. Lalu berputar-putar sebentar.
Momen yang begitu sebentar saat itu. Tidak ada yang memperhatikannya. Hanya aku sendiri. Ia membawa pesan kepadaku, pesan yang akhirnya aku mengerti. Kupu-kupu itu seolah bilang kamu tak selamanya jadi milikku.
Aku ingin kamu tinggal, tentu saja. Tidak ingin kita berpisah, tentu saja. Tapi aku bisa apa?
Banyak yang bertanya tentangmu. Tentang bagaimana kabarmu sekarang, tentang kenapa kamu tidak pernah lagi aku ceritakan. Dia pasti sekarang bahagia bersamamu. Aku tahu ini karena aku mengenalmu.
Kamu, apakah masih mengingat semua ini sebaik aku mengingatnya?
gambar dari sini
.jpg)
