3.8.07

Kupanggil Kau Zia, Sayangku


Kala itu kusadar ada ragamu dalam ragaku
Anugerah yang selama ini kurindu
Kebahagiaan meliputi jiwaku
Aku mencintaimu sayang
Jauh sebelum aku melihatmu
Setiap detik kita nikmati berdua
Berbagi darah, berbagi detak, berbagi rasa
Kau semakin tumbuh, bagai penari
Kunikmati setiap gerakanmu
Semakin hari, aku semakin mencintaimu
Bermain dengan bayanganku, seperti apa dirimu
Hingga saat itu tiba
Kutemui engkau telah meninggalkanku
Membawa rasa cintaku pergi dan berkabut sedih
Kenapa engkau pergi disaat aku telah siap untukmu dengan segenap cintaku ?
Apa lagikah rencana hebatNya untuk kita yang tidak aku pahami?
Tidak ada yang bisa menjawabnya
Hanya sepi tanpa tarian indahmu,
Dan tanpa aliran darahmu…
Barangkali memang aku tidak perlu bertanya…
Hanya perlu keikhlasan untuk melepasmu…
Kupanggil kau Zia, sayangku..
Nama indah untukmu…
Karena kau lah cahaya surga itu
Yang belum pernah sempat aku peluk
Agar aku bisa mengenangmu, dalam mimpi, tidur dan rinduku
Suatu saat nanti kita pasti bertemu..
Saat engkau membawakan air untuk aku yang kehausan menanti pengadilanNya..
Saat itu aku akan memanggilmu…
Zia, ini Bunda, sayangku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar