Dulu aku selalu heran setiap ada orang yang bingung ketika dia tidak minum kopi hari itu. Apa sih istimewanya kopi, begitu pikirku. Bahkan seorang teman yang sakit kepala, tergesa minum kopi karena katanya itu pasti karena dia belum minum kopi. Aku bilang, mungkin itu hanya sugesti saja. Tapi anehnya sakit kepalanya memang benar-benar hilang setelah dia minum kopi.
Sampai kemudian aku sendiri yang jatuh cinta pada kopi. Berawal dari saat aku ditugaskan di kecamatan Sempol, Bondowoso. Di tempat itu ada perkebunan kopi Arabica. Setiap pagi selalu tersedia secangkir kopi Arabica di meja kerjaku. Harumnya aroma kopi serta nikmat rasanya membuat aku tidak bisa melewatkan pagiku tanpanya hingga kini. Seolah belum lengkap hidupku sehari bila belum minum kopi.
Kopi itu teman buatku. Ketika aku sendiri atau ketika aku ingin sendiri. Menikmati setiap teguknya hingga kadang ampasnya pun ingin kutelan juga. Aku suka mencium harumnya dalam-dalam saat menuangkan bubuk kopi di cangkir. Begitu juga saat menyeduhnya dengan air panas. Sesuatu yang menenangkan buatku, semacam aromaterapi. Membuat waktuku seolah terhenti sejenak.
Dan aku lebih suka minum kopi saat panas. Memang cepat habis tapi lebih enak, menurutku. Lebih terasa nikmat rasanya masih bercampur dengan aromanya. Ah, jadi teringat quote film “Cinta itu kayak kopi, enak pas panas tapi akan cepat habis diminum. Tapi kalo gak mau cepat habis minumnya dikit-dikit tapi akan cepat dingin.”
Mungkin aku termasuk procaffeinating; the tendency to not start anything until you’ve had a cup of coffee; tidak bisa memulai suatu hal sebelum minum kopi. Candu yang sempurna, bukan?
Twitter: @aidicted
Facebook: ai.dicted
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi cerita pendek #DiBalikSecangkirKopi yang diselenggarakan oleh NESCAFE Indonesia.
'Cause life begin after a cup of coffee, mbak.' Cheers! Kita sesama penyuka kopi. Salam kenal.
BalasHapusSalam kenal juga Riska. Senang mengenal sesama penyuka kopi. :)
HapusTeman saya malah samapai kecanduan kopi mbak, dulu sebelum punya mesin kopi pasti pagi-pagi sudah standby di warung kopi xD
BalasHapusDuh, jadi pengen beli mesin kopi juga, Abimanyu.
Hapus