12.12.13

Setia

Aku dengan tenang menyeruput teh hangatku menantikan kepulanganmu, yang aku bahkan tak tahu kapan.

Aku,

merindukan rindu yang tak lagi merindukanku

mencintai cinta yang tak pernah mencintaiku

menyayangi sayang yang tak sanggup menyayangiku

mengharapkan harap yang tak mampu mengharapkanku

menantikan nanti yang tak mungkin menantiku

memperjuangkan pejuang yang sama sekali tak memperjuangkanku.

Aku, tetap bertahan dalam kesia-siaan.

Lalu suara hatiku berkata,

Tak usah dengarkan mereka, sayang. Jangan hiraukan. Ini hidupmu.

Kau yang telah memilih ini semua. Jadi jalani saja.

Jika kau mulai penat dengan pertanyaan yang datang, jawablah dengan senyuman simpulmu. Sederhana bukan?

Setia adalah foto lusuh kita berdua yang selalu menempati tempat istimewa di dompetku.

Setia itu playlist favorit kita, yang selalu mengalun menemani saat-saat aku jatuh.

Ya, aku bilang ini setiaku padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar