Aku,
merindukan rindu yang tak lagi merindukanku
mencintai cinta yang tak pernah mencintaiku
menyayangi sayang yang tak sanggup menyayangiku
mengharapkan harap yang tak mampu mengharapkanku
menantikan nanti yang tak mungkin menantiku
memperjuangkan pejuang yang sama sekali tak memperjuangkanku.
Aku, tetap bertahan dalam kesia-siaan.
Lalu suara hatiku berkata,
Tak usah dengarkan mereka, sayang. Jangan hiraukan. Ini hidupmu.
Kau yang telah memilih ini semua. Jadi jalani saja.
Jika kau mulai penat dengan pertanyaan yang datang, jawablah dengan senyuman simpulmu. Sederhana bukan?
Setia adalah foto lusuh kita berdua yang selalu menempati tempat istimewa di dompetku.
Setia itu playlist favorit kita, yang selalu mengalun menemani saat-saat aku jatuh.
Kau yang telah memilih ini semua. Jadi jalani saja.
Jika kau mulai penat dengan pertanyaan yang datang, jawablah dengan senyuman simpulmu. Sederhana bukan?
Setia adalah foto lusuh kita berdua yang selalu menempati tempat istimewa di dompetku.
Setia itu playlist favorit kita, yang selalu mengalun menemani saat-saat aku jatuh.
Ya, aku bilang ini setiaku padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar