Masih rusak, masih tertatih untuk bisa melangkah tanpa menoleh ke cerita lalu
Masih sakit tepatnya
Apa aku bisa menjadi sayapmu?
Dengan segala patahan yang masih berserakan, apa kamu berani menyapa kesepianku?
Apa menurutmu tidak membuang-buang waktu?
Tidak, jangan dibunuh, biarkan dia hidup dan cepat mengantarmu ke pelukku
Tenang, Sayang... Jangan khawatirkan penantianku
Bertemanlah dengan waktumu di sana, selagi aku merakit rindu yang terlahir dari tiap centi jarak yang membatasi sapa kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar