Pukul 15.00 WIB. "Apa kabar kamu? Hari ini tak ada kabar sama sekali. Kamu baik-baik saja kan?" Sebuah BBM terkirim.
Sembilan jam kemudian. "7 keduapuluh, aku sayang kamu :)" Aku mengirim satu BBM lagi.
00:21:26 Sebuah BBM masuk. "Iya sayangku, aku baik-baik aja. Ini aku baru isi pulsa. I love you too, perempuan kesayanganku. Makasih ya kamu masih mau sayang sama aku."
Arman,
01:32:37 "Terima kasih, Sayang. Kata-kata kamu manis banget deh." Dian bergelayut di lenganku manja.
"Kamu sabar ya, sebentar lagi aku pasti akan putusin dia. Tinggal nyari waktu yang tepat aja." Aku meyakinkan Dian sambil mencari cara untuk memutuskan Rena.
"Kamu janji ya?"
Aku mengangguk dan memeluknya, yang seharian ini telah bersamaku.
Apakah 'kamu' yang kamu maksud dalam kata-kata indahmu adalah saya? Jika bukan, maka ini salah saya yang berharap demikian.
"Kamu sabar ya, sebentar lagi aku pasti akan putusin dia. Tinggal nyari waktu yang tepat aja." Aku meyakinkan Dian sambil mencari cara untuk memutuskan Rena.
"Kamu janji ya?"
Aku mengangguk dan memeluknya, yang seharian ini telah bersamaku.
Apakah 'kamu' yang kamu maksud dalam kata-kata indahmu adalah saya? Jika bukan, maka ini salah saya yang berharap demikian.

Ah, jadi Rena salah mengerti kalo 'kau' di RU-nya Arman bukan dia ya. Aduh, jangan-jangan ini perkataan yang 'yang selalu ada akan kalah dengan yang sekadar menyapa kabar lewat pesan.'
BalasHapusBisa jadi :D
Hapus