Hari ini adalah hari yang penting untukku, Dara akan datang. Ternyata seperti ini rasanya berbeda kota, aku merasa rindu yang teramat sangat padanya.
Ini pertemuan kami setelah sebulan tak bertemu. Dan hari ini pun hari ulang tahun Dara.
Aku siapkan semua, rambutku sudah dipotong, rumahku aku beri pengharum, tak mau sang kekasih mencium aroma yang tak nyaman. Disapu dan dipel lantainya sampai berkali-kali. Aku pun sudah siap-siap memasak nasi goreng kesukaan kami berdua dan ada donat bertuliskan "Happy B'day" kesukaan Dara.
“Aku di jalan, sekitar lima jam lagi kakiku menapak kotamu.”
Itu pesan dari Dara, kekasihku yang muncul di telepon selulerku. Dan aku pun membalas.
“Bisa kamu suruh masinisnya lebih cepat memacu keretanya?”
Dara membalas, “Sebentar, ada Ibu mengirim pesan. Aku hubungi Ibu dulu, nanti aku kabari.”
Aku tak sabar menunggu waktu lima jam. Bagiku, lima jam yang aku rasakan sekarang lebih lama dari sebulan yang telah aku lalui.
Ada pesan lagi, dari Dara.
“Aku harus kembali ke rumah, Ibu bilang ada hal penting di rumah dan aku harus ada di sana. Aku turun di stasiun berikutnya dan naik kereta kembali ke Jember. Nggak apa-apa kan?”
Aku lemas. Hilanglah sudah semua anganku menghabiskan waktu berdua dengannya. Dengan segan aku membalas pesan singkatnya.
"Nggak apa-apa, Cantik. Untuk kamu, apa sih yang nggak boleh?"

Tidak ada komentar:
Posting Komentar