Aku sehat kalau kau menanyakan keadaan tubuhku. Hatiku? Jiwaku? Aku sendiri tak tahu. Sudahlah, tidak perlu dibahas juga. Bagaimana kamu?
Kamu menanyakan berapa lama kita kenal. Tiga bulan katamu. Aku tertawa. Ya, ternyata memang benar, laki-laki terlalu mudah melupakan dan terlalu sulit mengingat detail serta hal-hal sepele. Atau justru karena ingatanku yang terlalu kuat hingga hal-hal sepele pun aku ingat. Kita sama-sama suka menulis. Nah, sekarang kamu ingat?
Tentang hal-hal sepele yang aku ingat, aku bahkan bisa mengingat tanggal ulang tahun mantan pacar teman SMP-ku. Itu parah kan? Lebih parahnya lagi, aku ingat tanggal jadian mantanku sama pacarnya. Huff... Ingatan yang terlalu kuat ini sering menyiksa loh. Sampai detik ini, aku masih mengingat segala hal tentang mantanku. Dan kamu tahu, itu membuat aku sedih. Ah, aku jadi curhat kan. Cukup. Aku tidak mau menangis lagi.
Untuk puisi, maaf kalau aku belum bisa memenuhinya. Aku pernah bilang sama kamu kan, aku moody. Tidak bisa menulis puisi sesuai permintaan orang lain. Biar semua mengalir saja. Seperti hidup, ikuti saja alurnya. Aku tak lagi mau berontak pada takdir. Kuikuti skenario Sang Maha Sutradara.
Terima kasih untuk doa-doa baik. Aku selalu menghargainya.
Maaf kalau yang aku tulis tidak beraturan ya. Selamat menikmati hidup.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar